BREAKING

Senin, 31 Maret 2014

Ahok Tanpa Jokowi Tamat

Gema Keadilan Siap Bertindak ‘Tidak Halus’ Melawan Ahok

JaktimPost | JAKARTA  - Keberanian Wagub DKI Jakarta Basuki TP alias Ahok menantang PKS dalam pemilu 2014 merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh Anak-anak muda PKS. “Ahok itu siapa? Berani menantang PKS. PKS itu kumpulan anak muda yang kongkret melayani masyarakat lebih dari 20 tahun, Ahok tampil di DKI baru 1,5 tahun tapi sikap marah-marahnya seolah dia yang paling hebat di Jakarta ini”. Papar Renold Ketua Umum Gema Keadilan DKI Jakarta.

Ahok boleh memadang dirinya sebagai politisi matang berbekal pengalamannya 5 tahun pimpin  Bangka Belitung, namun ini jakarta Bung! dalam perpolitikan di DKI Jakarta, Ahok hanya anak bawang yang belum memahami pluralisme hidup di Jakarta. Gaya kepemimpinan Ahok yang meledak-ledak, suka menyalahkan orang di muka umum dan sering menghina agama merupakan sikap yang tak patut dimiliki Wakil Gubernur DKI Jakarta. Gema keadilan siap memimpin dan berada garis paling depan untuk menolak Ahok jadi Gubernur.

Ahok tanpa Jokowi Tamat
Gema Keadilan ingatkan bahwa Ahok itu free riders alias anak bawang yang berkuasa karena mendompleng Pak Jokowi. Ahok tanpa Jokowi tamat sudah. Jika saat pilkada 2012 lalu, Pak Jokowi perpasangan dengan botol, pasti wakil gubernur DKI saat ini adalah Botol. Orang itu (ahok) harus mendengarkan nasehat pak Jokowi agar lebih santun. Jakarta itu terdiri dari beragam orang dan tak cocok untuk ahok mempin. Menurut Gema, Ahok tidak cocok hidup di Jakarta, mungkin Ahok cocok memimpin di Bangka Belitung, kan sudah teruji, kembalilah kesana!

Pengalaman Ahok masih Rendah dalam Berpolitik

Menanggapi survey penolakan warga terhadap Ahok sebagai Gubernur DKI, Ahok mengatakan bahwa dirinya bukan politisi kemarin sore yang takut digeretak oleh kelompok tertentu. “Saya mendapatkan serangan lebih keras di Bangka Belitung, Hal ini tergolong halus buat saya”.

Sementara anak-anak muda PKS tersebut menilai bahwa Ahok masih belum sadar bahwa dirinya sedang berada di jakarta, Ibukota yang lebih kejam daripada ibu tiri. Ibukota adalah tempatnya seluruh suku bangsa hidup di Indonesia, gaya kepemimpinan seperti itu (ahok) tidak sesuai dengan semangat pluralisme. Gaya meledak-ledak dan tak santun hanya cocok di kampung halamannya sendiri (Bangka-red).

Ketika ahok berjanji tidak akan marah lagi, Renold menilainya sebagai taubat sambel ala Ahok. Bodoh sekali kita sebagai warga jakarta apabila percaya begitu saja dengan janjinya Ahok.

Referendum antara Ahok dan Botol Kosong

Gema Keadilan menawarkan Jalan keluar apabila Ahok mau ngotot sebagai Gubernur Jakarta yaitu Pilkada Ulang. Kami, Anak-anak Muda PKS akan menghargainya apabila Ahok bisa menang sebagai Gubernur DKI dalam pilkada ulang bukan dengan mendompleng kevakuman Pak Jokowi. Gema Keadilan yakin apabila pilkada ulang nanti hanya dua calon yaitu Ahok dan Botol, Warga pasti memilih Botol sebagai Gubernurnya. Itulah kenyatahan pahit yang harus diterima Ahok.



Silakan klik: 

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 BERITA JAKARTA TIMUR
Design by FBTemplates | BTT