Ada tiga dampak besar dari mega proyek reklamasi ini
Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RWZP3K) Provinsi Jakarta dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara ini yang nantinya menjadi penguatan kewenangan Pemprov DKI Jakarta memberikan izin pelaksanaan.
Pakar Oseanografi Institut Pertanian Bogor (IPB), Alan Koropitan angkat bicara mengenai proyek reklamasi yang sejumlah izin pelaksanaannya telah diteken Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut dia, ada tiga dampak besar dari mega proyek reklamasi ini. Pertama, kata Alan, reklamasi atau pembuatan 17 pulau yang membentang dari sisi barat hingga timur ini akan menciptakan pengendapan atau sedimentasi yang luar biasa di sekitar muara aliran sungai di Jakarta. Sedimentasi ini lah yang nantinya tambah mengakibatkan banjir.
"Dampak besarnya pertama adalah, sedimentasi”
"Dampak besarnya pertama adalah, sedimentasi. Ketika terjadi sendimentasi atau pengendapan itu kan jadi tersumbat di muara-muara, akan membuat banjir. Karena air yang masuk dari hulu ketahan, hingga ada limpahan, jadi banjir," kata Alan dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya 'Reklamasi Penuh Duri' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2016).
Magelang Kota Sejuk, Cocok untuk Menghafal Al-Quran
Kemudian, dampak besar kedua dari reklamasi ini, menurut Alan adalah bertambahnya bahan organik di sepanjang pesisir utara Jakarta. "Kedua bahan organik yang masuk itu akan semakin parah teritnggal disitu. Jadi bahan organik terkait itu, seperti kematian ikan, bau busuk, dan sebagaianya," bebernya.
Selanjutnya dampak yang ketiga, Alan menjelaskan, bahwa proyek reklamasi ini akan semakin menambah keberadaan logam berat lantaran arus laut yang melambat lantaran adanya pulau buatan. Logam berat ini akan sangat berbahaya sekali setelah dia masuk ke dalam rantai makanan.
"Logam berat makin berbahaya kalau masuk rantai makanan, dia dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia," tutupnya.
FERI AGUS SETYAWAN | OKEZONE
Selanjutnya dampak yang ketiga, Alan menjelaskan, bahwa proyek reklamasi ini akan semakin menambah keberadaan logam berat lantaran arus laut yang melambat lantaran adanya pulau buatan. Logam berat ini akan sangat berbahaya sekali setelah dia masuk ke dalam rantai makanan.
"Logam berat makin berbahaya kalau masuk rantai makanan, dia dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia," tutupnya.
FERI AGUS SETYAWAN | OKEZONE
Lainnya:
Silakan
klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar