BREAKING

Kamis, 14 April 2016

Ini Bahaya Reklamasi yang Diizinkan Ahok

Ada tiga dampak besar dari mega proyek reklamasi ini

  
Berita
-JAKTIM |
Proyek reklamasi Teluk Jakarta menjadi sorotan setelah terungkapnya suap PT Agung Podomoro Land kepada Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi terkait pembahasan dua Raperda yang berkaitan dengan reklamasi pesisir pantai utara Jakarta.

Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RWZP3K) Provinsi Jakarta dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara ini yang nantinya menjadi penguatan kewenangan Pemprov DKI Jakarta memberikan izin pelaksanaan.

Pakar Oseanografi Institut Pertanian Bogor (IPB), Alan Koropitan angkat bicara mengenai proyek reklamasi yang sejumlah izin pelaksanaannya telah diteken Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut dia, ada tiga dampak besar dari mega proyek reklamasi ini. Pertama, kata Alan, reklamasi atau pembuatan 17 pulau yang membentang dari sisi barat hingga timur ini akan menciptakan pengendapan atau sedimentasi yang luar biasa di sekitar muara aliran sungai di Jakarta. Sedimentasi ini lah yang nantinya tambah mengakibatkan banjir.


"Dampak besarnya pertama adalah, sedimentasi”

"Dampak besarnya pertama adalah, sedimentasi. Ketika terjadi sendimentasi atau pengendapan itu kan jadi tersumbat di muara-muara, akan membuat banjir. Karena air yang masuk dari hulu ketahan, hingga ada limpahan, jadi banjir," kata Alan dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya 'Reklamasi Penuh Duri' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2016).
Magelang Kota Sejuk, Cocok untuk Menghafal Al-Quran 

Kemudian, dampak besar kedua dari reklamasi ini, menurut Alan adalah bertambahnya bahan organik di sepanjang pesisir utara Jakarta. "Kedua bahan organik yang masuk itu akan semakin parah teritnggal disitu. Jadi bahan organik terkait itu, seperti kematian ikan, bau busuk, dan sebagaianya," bebernya.

Selanjutnya dampak yang ketiga, Alan menjelaskan, bahwa proyek reklamasi ini akan semakin menambah keberadaan logam berat lantaran arus laut yang melambat lantaran adanya pulau buatan. Logam berat ini akan sangat berbahaya sekali setelah dia masuk ke dalam rantai makanan.

"Logam berat makin berbahaya kalau masuk rantai makanan, dia dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia," tutupnya.

FERI AGUS SETYAWAN | OKEZONE

Lainnya:


Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda



About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 BERITA JAKARTA TIMUR
Design by FBTemplates | BTT